Sunday, June 19, 2016

Berpuasa di musim dingin

KAMIS, 18 JUNI 2015
Cerita ke-4 dalam seri Ramadan Down Under

Perkuliahan semester pertamaku di UQ sudah berakhir di awal-awal Juni. Kelas terakhir tamat tanggal 3 Juni dan tugas-tugas sudah dikumpulkan 15 Juni. 

Aku sendiri lupa hari pertama puasa di Brisbane melakukan apa saja.  Yang jelas berpuasa di sini tidak seberat di Jakarta karena tahun Ramadan 2015 ini belahan bumi selatan bertepatan dengan musim dingin.  Waktu Subuh masuk pukul 05.09 dan maghrib pukul 17.02.  Dengan demikian masa berpuasa hanya dua belas jam saja sementara kaum muslimin di Jakarta berpuasa hampir tiga belas setengah jam.  Sulit lagi membayangkan perjuangan saudara-saudara kita yang berpuasa di musim panas di belahan bumi utara, 19 jam.  Pada gilirannya nanti, Brisbane pun akan kebagian bulan puasa di musim panas karena setiap tahun permulaan puasa bergeser maju sekitar 11 atau 12 hari.

Buka puasa di rumah pun tak perlu macam-macam.  Segelas teh manis sudah cukup menghilangkan rasa haus seharian penuh. 



Nasi, sayur sop, dan teh manis panas sudah cukup untuk berbuka puasa dengan kenyang.

Tadinya aku ingin beli kurma di Woolworths atau Coles namun harganya lumayan mahal.  Wajar saja sih lantaran itu kurma impor.  Yang murah di kedua pasar swalayan itu adalah hasil pertanian lokal Australia sendiri.  Pada kemasan produk-produk dalam negeri dengan bangga mereka cantumkan tulisan sebagai buatan Australia, ditanam di Australia, atau diproduksi oleh perusahaan yang dimiliki oleh warga Australia.

BERSAMBUNG ke Cerita ke-5 Shalat tarawih di UQ
dalam seri Ramadan Down Under

No comments: