Sunday, June 19, 2016

Ramadan Down Under - Prolog

Cerita pertama dalam seri Ramadan Down Under

“Iq, jadi nggak lu beli sepeda buat bolak-balik kampus?”
“Nanti ajalah, Kasur.  Gua pikir-pikir dulu.  Lu sendiri gimana?”
“Tadinya sih pengen beli.  Tapi ngeliat jalannya naik turun gini, capek juga kayaknya kalau harus nyepeda ke kampus.  Naik bus ajalah.”

The Wheel of Brisbane

Brisbane adalah kota terbesar ketiga di Australia dan menjadi pusat pemerintahan negara bagian Queensland.  Kota ini dibangun di tanah berbukit yang dibelah oleh Sungai Brisbane dalam naungan cuaca subtropis yang tak terlalu ekstrem.  Dari populasinya yang sebanyak dua juta jiwa, sepertiganya lahir di luar Australia, sehingga terbentuklah kota multikultur yang nyaman dihuni.

Salah satu bentuk keragaman di Brisbane (dan Australia pada umumnya) adalah beragamnya agama dan kepercayaan, mulai dari Kristen (Katolik Roma, Anglikan, dan lainnya), Buddha, Islam, Hindu, dan agama lain, termasuk mereka yang memilih untuk tak memeluk agama.

Komunitas muslim di Brisbane berjumlah lebih dari 10.000 orang yang umumnya tinggal di bagian selatan kota ini.  Mereka datang dari beragam tempat, seperti Asia (Barat, Tengah, Selatan, dan Tenggara), Afrika, dan Eropa Timur.  Beberapa organisasi keislaman didirikan di Buranda, Sunnybank Hills, Kuraby, Brendale, Inala, Lutwyche, dan West End.

Orang-orang Islam yang berasal dari Indonesia, baik yang berstatus permanent residents (PR) maupun mahasiswa banyak berhimpun di bawah perkumpulan seperti Indonesian Islamic Society of Brisbane (IISB) dan Indonesian Muslim Center of Queensland (IMCQ).

IISB memfasilitasi kegiatan dakwah, sedekah, Ramadan, hingga aktivitas rekreasional, sementara IMCQ bercita-cita membangun sebuah Islamic Center sebagai tempat belajar Islam bagi masyarakat Queensland.

Forgan Smith Building adalah gedung utama di University of Queensland yang namanya diambil dari nama Premier (semacam perdana menteri) negara bagian Queensland masa jabatan 1932 hingga 1942, William Forgan Smith.

Tujuh kilometer dari pusat kota, di sebuah suburb bernama St Lucia, berdiri satu dari empat kampus utama The University of Queensland (UQ) di mana aku dan teman-teman dari segala penjuru dunia menimba ilmu.  Kampus yang memiliki dua buah danau ini dibangun di atas tanah seluas 114 hektar di tepi sungai Brisbane.  UQ merupakan universitas tertua di negara bagian Queensland yang pada awalnya di tahun 1910 berlokasi di pusat kota yakni Old Government House, George Street.  Hingga kini, universitas ini selalu berada dalam ranking 100 teratas dunia.

Selain warga negara Australia sendiri, civitas akademika UQ terhitung sangat majemuk.  Mahasiswa internasional yang belajar di sini mencapai 11.000 orang dari 140 negara.  Tiga pemasok terbesar adalah China, Singapura, dan Malaysia.

Sebagaimana normalnya kehidupan mahasiswa yang penuh suka duka, banyak hal yang ingin kuceritakan.  Namun kali ini kuangkat saja secuplik kisah Ramadan yang aku lalui bersama teman-teman di tahun 2015.  Sebagian ceritaku mungkin tidak persis sama dengan kejadian sebenarnya karena faktor ingatan atau memang sengaja dimodifikasi tanpa mengubah inti cerita.  Jadi, maklumi saja :)


BERSAMBUNG ke Cerita ke-2 Selamat datang, Ramadan!
Dalam seri Ramadan Down Under

No comments: